I. Pendahuluan
Virus Newcastle disease (ND) yang di Indonesia lebih dikenal dengan
penyakit tetelo harus tetap diwaspadai oleh seluruh peternak ayam. Bila
terserang penyakit ini maka kerugian bisa amat besar mengingat cepatnya
perkembangan virus. Tidak jarang peternak yang terserang penyakit ini rugi
sampai ratusan juta rupiah karena ribuan ekor ayam mati dalam jangka waktu yang
tidak lama
Tetelo merupakan penyakit ayam yang sangat merugikan, pertama kali
ditemukan oleh Kranelved di Jakarta (1926). Setahun kemudian, virus tetelo juga
ditemukan di Newcastle (Inggris). Sejak saat itu, penyakit ini dikenal sebagai
Newcastle disease (ND) dan ditemukan di berbagai penjuru dunia. Di India
penyekit ini dikenal dengan nama aaniket.
Virus ND termasuk dalam genus Rubulavirus, famili Paramyxiviridae. Tidak
semua virus ND yang ditemukan bersifat ganas. Beberapa diantaranya hanya
serangan ringan, bahkan dapat dimanfaatkan sebagai bibit vaksin untuk mencegah
penyakit ND yang ganas.
2. Klasifikasi Virus
ND
Mengingat virus ND ada yang ringan dan ganas, ditentukan empat kelompok
keganasan virus ND : Vilogenik (sangat ganas), mesogenik (Sedang), lentogenik
(ringan), dengan cara menghitung waktu kematian rata-rata pada telur berembrio
yang ditulari virus ND.
Diluar kategori di atas, ditemukan virus ND avirulent (tidak menimbulkan
gejala apapun pada ayam). Maka kebanyakan vaksin aktif menggunakan virus ND
lentogenik, sebagian kecil menggunakan galur mesogenik dan avirulent.
3. Penanganan Penyakit
Tetelo
Di Indonesia, berbagai jenis vaksin ND tersedia dalam jumlah cukup, baik
yang diproduksi dalam negri maupun luar negri.Para peternak ayam umumnya paham
bahwa mereka harus memvaksinasi ayam secara teratur terhadap ND, disamping
penyakit lain.
Satu hal yang masih jarang dilakukan peternak ayam adalah memantau hasil
vaksinasi ND. Dengan mengirimkan sampel darah 2-3 minggu setelah vaksinasi ke
laboratorium, peternak akan mengetahui apakah vaksinasi berhasil menimbulkan
kekebalan.
Salah satu teknik yang dikembangkan dalam mengatasi serangan penyakit
tetelo ini adalah dengan menggunakan vius ND itu sendiri. Namun virus ND yang
digunakan adalah virus ND yang lemah dengan mencampurnya dengan pakannya atau
yang biasa dikenal dengan Vaksin ND per oral.
Penggunaan metode ini terbukti cukup ampuh mengatasi serangan penyakit
tetelo.
Pemberian vaksin ND per oral merupakan cara baru dalam pemberantasan
penyakit tetelo, yaitu dengan cara mencampur vaksin dengan pakan sebagai karier
vaksin. Vaksin ND per oral mengandung virus ND yang tidak ganas, dan tahan
selama 2 minggu pada suhu 28 0 C, sedangkan pada suhu 40 C
vaksin ini tahanberbulan-bulan. Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin RIVS
2 dan RIVS 3, dengan daya kekebalan mencapai 60 %.
4. Membuat vaksin per
oral
Bahan dan Alat :
Bahan : Vaksin ND per-oral, gabah, beras (nasi Aron), air
Alat : Ember, gelas ukur,
sendok
Pedoman teknis
Jenis pakan sebagai karier
Gabah jenis kecil dapat langsung
dipergunakan sebagai karier vaksin, sedangkan gabahjenis besar perlu direbus
selama 10 menit dalam air mendidih, kemudan diangin-anginkan, jenis ini dapat
dipergunakan sebagai karier untuk ayam dewasa. Nasi Aron (beras yang direbus
selama 10 – 20 menit) setelah dingin dapat dipergunakan sebagai karier vaksin
untuk anak ayam
Cara Pemakaian
Satu vial (botol kecil) vaksin ND per-oral sebanyak 2 ml dicampur dengan
air bersih sebanyak 200 ml, kemudian disimpan dalam ember plastik. Kemudian
campurkan pakan karier tersebut sebanyak 2 kg ke dalam larutan vaksin sedikit
demi sedikit dan diaduk sampai rata.
Pakan yang telah dicampur dengan vaksin tersebut kemudian diberikan kepada
ayam sebanyak 200 ekor, dengan cara ditaburkan ditempat bersih, teduh dan
terindung dari sinar matahari langsung. Pakan yang telah dicampur dengan vaksin
tersebut harus habis dipergunakan dalam waktu tidak kurang dari 4 jam.
Vaksin awal dilakukan dua kali (vaksin pertama dan booster) dengan interval
3 minggu. Untuk vaksinasi booster dilakukan tiga minggu setelah vaksin pertama,
selanjutnya untuk vaksin ulangan dapat dilakukan setiap bulan (bulanan).
Pemberian vaksin hendaknya dilakukan pagi hari sebelum ayam mendapatkan makanan
lain.
Diposkan oleh : Agung Nugroho Kusumo, Penyuluh WKP Bahagia Padang Gelugur